Sebelum menjadi politisi, beliau menjadi pengamat, menurutnya memimpin adalah seni mengelola harapan dan tidak semua harapan bisa semua terpenuhi secara cepat.
Pada tanggal 19 September, Ia dinyatakan sebagai pemenang Pilkada karena ia telah menempati posisi teratas. Ketika menjelang masa pemilihan ia banyak mendapatkan serangan black campaign atau kampanye hitam dari pihak lawan. dan sekarang sudah delapan bulan lamanya ia menjalani sebagai Walikota Bogor.
Menjadi Walikota Bogor tentu tidaklah mudah, ia mengahadapi banyak masalah yang timbul di daerah Bogor, salah satunya adalah tentang kemacetan yang ada, kemacetan tersebut berawal dari 800.000 orang Bogor yang bekerja di Jakarta dan hampir semua orang disana menggunakan kendaraan pribadinya, sehinga dapat dipastikan bahwa jalur lalu lintas Bogor menjadi terganggu.
Oleh karena itu solusi yang pak Bima Aryaini berikan adalah penertiban pejalan kaki, ia telah membuat underpass yang berada di jalan Padjajaran Bogor, underpass tersebut multifungsi karena menjurus pada arah untuk melihat pameran kesenian, dan siapapun dapat menggunakan tempat tersebut guna memamerkan karya – karyanya.
Masalah yang ada pun ketika banyak orang yang tidak mengetahui arti perbedaan dari Bupati dan Walikota, solusi yang iaberikan adalah melakukan pernyataan bahwa tugas walikota itu untuk mengurusi masalah – masalah yang ada di wilayah Kota Bogor bukan mengurusi daerah kabupaten.
Adanya masalah yang ia hadapi sekarang, Walikota Bogor yang lahir pada tahun 1971 ini sangat mengharapkan Kota Bogor akan menjadi kota yang walk-able city, yaitu dimana seluruh masyarakat akan merasakan kenyamanan ketika berjalan kaki di sekitar kota tanpa merasa terganggu oleh lingkungan-lingkungan yang kurang baik yang berada di sekitar.
Pembicara kedua dilanjutkan oleh Prof. Dr.Ir. Nurdin Abdullah, sebagai Bupati Bantaeng Sulawesi, banyak masyarakat Indonesia yang tidak mengetahui dimanakah Bantaeng tersebut, karena nama daerah itu masih kurang familiar di telinga masyarakat. Ia yakin bahwa “Tidak layak orangBantaeng itu miskin” karena Bantaeng pernah terkenal sebagai Kabupaten penyalur pembantu.
Tetapi kini daerah tersebut melaju baik,mau dari segi pembangunannya ataupun perekonomiannya, semuanya telah berubah semenjak ia menjabat sebagai bupati di tahun 2008 hingga saat ini.
Terjun kedunia politik bukan hal yang susah seperti yang ia kira sebelumnya. Karena ia telah maju di tengah – tengah masa krisis kepemimpinan, Bapak bupati ini bagaikan angin segar bagi masyarakatnya,ketika awal ia menjabat sebagai Bupati ia harus melanjutkan tugas yang belum terselesaikan oleh Bupati sebelumnya yakni:
- Banjir yang selalu siaga di setiap tahun secara rutin
- Produksi pertanian yang rendah, dikarenakan pada saat musim hujan; kelebihan air dan musim kemarau; kekurangan air.
Daerah tersebut adaalah daerah rawan banjir, maka dari itulah pada tahun 2009 ia memulai proyek barunya untuk mengadakan pembangunan cekdam sebagai pengendalian banjir, Selain untuk mengendalikan banjir, cekdam yang dibangun dengan menjalin kerjasama oleh pihak dari Jepang ini juga membantu mengalirkan air ke lahan-lahan pertanian di saat musim kemarau tiba.
Hal ini dilakukannya karena hampir dari semua masyarakat Bantaeng hidup dari sektor pertanian, dan daerah tersebut adalah daerah penghasil coklat, jika banjir produksinya hanya sekitar 250 kgpertahun, dan saat ini ketika Bantaeng menggalang bantuan dari para perguruan tinggi akhirnya produksi mereka melesat tinggi di setiap tahunnya, yakni sekitar 3,5 Ton.
Selama menjalani sebagai Bupati ia telah banyak membantu masyarakat dan sebaliknya masyarakat pun merasa terbantu karena seinginannya selama ini telah dipenuhi oleh Bapak Nurdin. Tetapi tantangan tidak hilang begitu saja, masi ada pula yang harus diselsaikan olehnya yaitu membuat semua masyarakat produktif, solusi dari permasalahan tersebut adalah ia mengajak masyarakat agar selalu bersemangat dalam bekerja dan tanpa disangka-sangka, dalam kurung waktu 3 tahun, banyak macam pertanian berkembangdan membantu perekonomian Bantaeng.
Harapan beliau untuk para pemimpi –pemimpin yang bekerja untuk rakyat adalah, memimpin rakyat dengan benar danbaik sehingga mereka dapat memajukan daerah masing – masing, karena itulahtugas utama dari seorang pemimpi daerah.
Pembicara terakhir adalah seorang redaksidari harian Kompas, Bapak Budiman. Sudah lama ia berkecimpung di dunia wartawan, ia menyampaikan materi dengan tema kebebasan media sejak zaman ordebaru hingga saat ini untuk mengawali pembukaan materinya ia mengatakan bahwa definisi demokrasi itu sebenarnya tidak ada, yang ada adalah dekomratis. Melalui demokrasi para pemimpin pun lahir.
19 Mei memberikan dampak yang bagus yaitu tumbangnya orde baru, yang menyebabkan adanya dan lahirnya MK, dan presiden sebagai mantaris MPR. Akhirnya hingga saat ini demokrasi langsung melahirkanpemimpin muda generasi X dan pemimpin itu tidak hanya berasal dari pemerintahan melainkan Militer, pengusaha juga LSM.
Selebihnya setelah para narasumber telah usai menyapaikan masing – masing materinya sendiri, dilakukanlah sesi tanya jawab dan para narasumber menjawab pertanyaan audiens sesuai dengan pertanyaannya. Lalu, demikianlah acara seminar komunikasi politik ini. Acara berlangsung dengan baik dan lancar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar